суббота, 2 июня 2018 г.

Indikator moving average saham


Publicado por Saham Ceria Moving Average merupakan indikator teknikal tertua. Indikator ini dihasilkan dengan cara menghitung rata-rata harga tertimbang pada periode waktu tertentu. Misalnya, harga tertimbang yang mau dihitung adalah harga penutupan dalam kurun waktu 20 hari, maka hasilnya rata-rata harga penutupan dalam periode terakhir. Selain diplot pada grafik harga saham, juga bisa diplot pada grafik harga volume. Mudança de média em macamnya de banyak, mulai dari MA simples, MA exponencial, MA deslocada, Wilders MA, dan sebagainya, namun apapun pilihan MA-nya tidak akan memberikan perbedaan hasil yang mencolok. Saya sendiri lebih suka menggunakan Wilders MA karena hasilnya yang lebih alisado. Pertanyaannya, apa gunanya kita menghitung harga rata-rata tersebut dalam periode waktu tertentu Setidaknya kegunaan MA ini ada 4, yaitu: Menandai trend harga. Tendência ascendente do desvio de baixa sangat mudah dikenali hanya dengan melihat MA, tanpa harus repot-repot menggambar garis. Untuk periodenya, bisa diatur sesuai selera. MA jangka pendel untuk tendência jangka pendek, dan MA jangka panjang untuk tendência jangka panjang. Sebagai indikator sentimen harga. Misalnya, harga berhasil tutup di atas garis MA 20, artinya harga berhasil naik lebih tinggi dari pergerakan rata-rata harga dalam 20 hari terakhir, dan itu memberikan sentimen positif. Sebaliknya, jika tutup di bawah MA, maka itu menjadi sentimen negatif. Sebagai apoia o resisten yang dinamis. Do not dinamis karena letaknya berubah-ubah mengikuti pergerakan harga yang terbentuk, tidak statis seperti garis tendência, puncak, dan lembah. Menandai sinyal beli dan jual. Jika MA jangka pendek menyilang ke atas MA jangka panjang, maka akan menghasilkan sinyal beli. Jika MA jangka pendek menyilang ke bawah MA jangka panjang, maka akan menghasilkan sinyal jual. Perhatikan gambar di bawah ini. ASII dengan MA 20 ASII dengan MA 5x20 Sebagaimana indikator-indkator teknikal lain, MA tidak menjamin akurasi prediksinya. Dalam banyak kondisi, tidak banyak informasi yang diberikan por MA, kecuali sentimen dan trend. Untuk menandai support resisten contra sinyal beli sinyal jual, harus dengan penilaian pribadi yang sangat subjektif. Jangan sesekali mengandalkan hasil penyilangan MA sebagai sinyal, karena sangat mungkin sudah terlambat. Sebagai pengguna setia indikator MA, saya akan coba berikan beberapa saran untuk mengoptimalkan penggunaan MA. Gunakan MA pada kemampuan terbaiknya, tendência yaitu mendeteksi. Ketimbang menggambar garis tendência, MA justru bisa dengan mudah menandai tendência naik, turun, dan flat, dalam waktu kurang semper. Ini akan mempersingkat waktu analisis. Memplot MA pada volume tak banyak berguna. Kamu bisa menganalisa volume saham tanpa bantuan MA sama sekali. Jangan menggunakan Single MA, tapi gunakanlah Duplo. Atau bahkan Triple. Tapi jangan gunakan MA semata-mata hanya untuk melihat cruzamento, karena kamu akan kecewa nanti. Akan lebih baik menilainya dari sudut pandang tendência, dimana jika MA jangka pendek berada di atas MA jangka panjang, berarti masih uptrend. Dan sebaliknya. Untuk sinyal, kamu harus bisa menemukan cara lain yang lebih baik ketimbang melihat cruzando MA. Karena inilah saya selalu cruz cruzada de Sinkal mengabaikan. Karena biasanya sinyal tersebut sudah terlambat. Banyak kasus yang memperlihatkan morto cruzado muncul justru saat harga sudah di bottom. Jangan terlalu banyak memplot MA. Terlalu banyak memplot MA memang akan membuat grafik terlihat lebih indah dan sedap dipandang mata, tapi tak menjamin kualitas trading menjadi lebih baik. Selain membingungkan, terlalu banyak MA akan menyulitkan interpretasi grafik. Pemilihan periode yang cocok itu berdasarkan hasil mencoba-coba. Tidak ada aturan khusus soal itu. Beberapa analis ada yang berhasil menemukan MA dengan periode yang sudah dioptimasi dan tentu hasilnya berbeda-beda pada masing-masing saham. Walaupun periodenya berbeda-beda, pembentukan cruzamento sinusal - nya hampir tak banyak berbeda. Satu-satunya perbedaan adalah semakin baik hasil optimasinya, maka semakin akurat pilihan support dan resistennya. Bagaimana jika tidak tahu cara mengoptimasinya Tidak masalah. Saya termasuk orang yang tidak tahu cara mengoptimas MA. Untuk pemilihan S R, saya menggunakan metode lain. Cek volatilitas harga. Normalnya volatilitas ini berbanding lurus dengan volume saham. Semakin besar volumenya, semakin volatil harganya. Juga lihat candlenya. Jika candlenya banyak membentuk ekor panjang, maka itu saham yang volatil. Untuk saham-saham dengan tingkat volatilitas tinggi, gunakan periode MA yang lebih panjang. Jika kamu menemukan saham-saham berfundamental bagus tapi tidak likuid, maka kamu mungkin akan membutuhkan bantuan MA untuk menandai kapan waktu terbaik untuk membeli saham tersebut. Periode jangka pendek dan jangka panjang merupakan penilaian pribadi. Misalnya kamu memilih MA 5, 20, 60, maka 5 menjadi jangka pendek, 20 jadi jangka menengah, dan 60 menjadi jangka panjang. Trader lain mungkin akan lebih suka memilih 20, 50, 100, dan 200. Trader lain mungkin lebih suka memilih angka-angka ganjil seperti 13, 37, 79, dan sebagainya. Sah-sah saja. Ingatlah, di analisa teknikal tidak dikenal kata harus, karena semua bersifat relativo. Bukan hal yang aneh jika cara analisa yang keliru memberikan hasil yang benar dan cara analisa yang benar malah memberikan hasil yang keliru. 11 tidak selalu menghasilkan 2. Ini benar-benar tergantung caramu menjiwai indikator yang kamu gunakan itu. Semoga bermanfaat. Related PostCara Menggunakan Indikator Média móvel - Parte II Menggunakan garis MA bisa dilakukan menggunakan dua cara, yaitu menggunakan: satu garis dan atau crossover MA (perpotongan dua garis MA). Berikut adalah cara membaca indikator MA sebagai garis sinyal comprar e vender. Ketika garis MA (laranja) berpotongan dengan candelabro dari bawah, maka hal tersebut adalah indikasi harga sahr rebound (Perhatikan tanda lingkaran). Sebaliknya, ketika garis MA berpotongan dengan dangan candlestick dari atas, maka hal tersebut adalah indikasi harga saham akan koreksi (Perhatikan tanda persegi). GARIS MA SEBAGAI GARIS SUPORTE DAN RESISTEN Garis MA juga bisa berfungsi sebagai garis apoio dan resisten. Ketika harga saham cenderung terkoreksi, garis MA yang berada di atas harga saham akan berfungsi sebagai garis resisten. Perhatikan grafik dibawah. Ketikha harga saham WSKT cenderung naik, garis MA berada diatas candelabro, dan ketika WSKT terjadi koreksi, garis MA sebelumnya akan berfungsi sebagai garis resisten (Lihat tanda panah biru). GARIS MA SEBAGAI GARIS TREN Suatu saham dapat dikatakan uptrend apabila garis MA berada DIBAWAH harga saham. Harga saham dalam hal ini maksudnya adalah tercermin dari candlestick. Sedangkan suatu saham dikatakan tendência de baixa, apabila garis MA berada DIATAS harga saham. Kalau harga saham berada diatas garis MA, artinya saham sedang berada dalam tren naik, yang juga bisa mengindikasikan saham tersebut relatif aman untuk Anda beli. Dan sebaliknya, kalau harga saham berada dibawah garis MA, artinya saham berada dalam tren turun, artinya saham tersebut kurang aman untuk Anda simpan dan hold. MA bisa Memberikan sinyal pada Anda mengenai saham2 bullish yang layak Anda simpan ketimbang saham2 downtrend. Mengapa saya katakan demikian Karena saham2 yang layak disimpan dan saham2 yang bisa memberikan retorno pada Anda adalah saham2 yang harganya naik, bukan saham2 yang harganya turun. Inilah fungsi garis MA sebagai garis tren. Untuk menggunakan indikator MA sebagai garis tren, saya menyarankan pada Anda untuk menggunakan perioda waktu MA yang agak panjang, misalnya kombinasi MA 20, MA 50 dan MA 100. Atau kalau Anda adalah tipikal jangka panjang, Anda bisa menggunakan perioda tren MA 200. Karena pada Dasarnya mennetukan tren adalah untuk jangka waktu menengah - panjang, sehingga jika Anda menggunakan perioda waktu MA yang terlalu kecil, tren harga saham akan tampak sangat fluktuatif dan kurang menggambarkan kondisi tren yang sebenarnya. Kecuali, kalau Anda ingin trading pendek. Berikut adalah contoh MA sebagai garis tren, MA 200 hari. Tampak pada grafik diatas saham WIKA, pada saat harga WIKA cenderung uptrend, MA 200 (garis orange) berada dibawah harga saham. Sedangkan ketika WIKA mulai terkoreksi cukup banyak, MA 200 berada dibawah harga saham. CROSSOVER MUDANDO A MÉDIA Pada umumnya, para trader sering menggunakan crossover MA (Perpotongan dua buah garis MA). Hal ini dikarenakan crossover MA bisa memberikan sinyal beli-jual melalui perpotongan dua garis tersebut. Perhatikan grafik dibawah. Analisis MA dilakukan dengan membandingkan garis MA yang memiliki perioda panjang dengan garis MA yang memiliki perioda pendek. Misalnya perpotongan MA 10 dengan MA 20. Dikatakan sinyal beli goldencross apabila garis MA yang lebih kecil (período pendente) memotong garis MA perioda panjang dari bawah. Dikatakan sinyal jual deathcross apabila garis MA yang lebih pendek memotong garis MA perioda panjang dari atas, sehingga hal tersebut adalah indikasi harga saham akan turun. Jadi patokan Anda ketika menggunakan garis MA adalah dengan melihat MA PERIODA PENDEK sebagai patokan. Apakah MA perioda lebih pendek memotong keatas atau kebawah MA perioda panjang. Untuk mempermudah, silahkan lihat rangkuman tabel dibawah. Selanjutnya, menentukan perioda MA terbaik seringkali menimbulkan kontroversi. Perioda MA manakah yang terbaik dan perioda manakah yang saya sarankan untuk Anda gunakan Silahkan baca ke parte selanjutnya: Cara Menggunakan Indikator Moving Average - Parte III

Комментариев нет:

Отправить комментарий